Sabtu, 09 Juni 2012

0 Kata adalah senjata "sastra itu tak cengeng tapi untuk melawan

Pena seorang penulis lebih tajam dari pada pedang seorang pejuang. Jika seorang pejuang melawan sesuatu yang nyata dengan pedangnya, maka Penulislah yang akan menciptakan kenyataan itu sepanjang massa. Anda boleh saja gila, tapi jangan gila karena wanita. Karena wanita akan begitu mudah anda taklukkan dengan hanya beberapa kata saja. jadi gilalah bersama kata-kata anda, karena KATA ADALAH SENJATA.
Kutipan tulisan diatas adalah pengantar dari buku Berjudul, Sastra Perlawanan. karya Nurani Soyomukti. yang akan dibedah oleh PKFT- Pusat Kajian Filsafat dan theologi besok siang dalam rangka memperingati hari Pancasila.
Saiful-Direktur PKFT. bilang, buku ini mengulas sastra di Indonesia yang sesungguhnya digunakan untuk perlawanan terhadap kaum penjajahan. Fihaknya ingin memberikan pencerahan kepada Pelajar, Mahasiswa, dan masyarakat agar mengerti bahwa Sastra Indonesia sebenarnya bukanlah sastra Cengeng.
Sastra Indonesia sudah banyak dimanipulasi penjajah, sehingga membuat masyakat Indonesia kurang memahami Sastra Indonesia yang sesungguhnya. dan Khusus di Tulungagung, lebih banyak gerakan perlawanan wisik seperti demonstrasi daripada bertutur yang indah untuk mengkritik dan memberi solusi. Saiful berharap. Nantinya masyarakat mengetahui, atau open maindet terhadap permaslahan sosial yang ada, dan mampu menelurkan karya-karya sastra perlawanan. dan menghidupkan ruh kekritisan, karena sastra adalah kata-kata indah namun mematikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Santri Mbeling

 

Maliki Nusantara Copyright © 2012 - |- Template created by Santri Mbeling - |- Powered by Blogger Templates